Sumber Gambar : www.seputarkarir.com/ Internet
Ruang Pena Ar Rahman -- Saya sedikit memberikan problem solving terkait persoalan- persoalan baik di lingkungan organisasi maupun pada lingkungan di suatu perusahaan. Sebut saja Problem Karyawan.
Problem ini tidak boleh diabaikan. Mengapa demikian ?
Ya, karena itu masalah ini penting untuk di atasi segera mungkin agar dapat menciptakan lingkungan kerja kondusif.
Penulis (Rahman, red) memberikan gambaran bahwa beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:
Bangun Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan, Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
Di samping juga penting adanya Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya. Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.
Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.
Sementara itu Tujuan Problem Solving
Setelah mengetahui apa itu problem solving, kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah, melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada, melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru,melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik.Hingga melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada.
Hal ini dapat melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.
Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap Tahapan Problem Solving.
Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving.
Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.
Dapat Mendefinisikan Masalah
Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.
Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.
Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut.
Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.
Pada poin berikutnya dapat menentukan Prioritas Masalah dalam satu kali brainstorming, Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien.
Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.
4. Mengembangkan Solusi Alternatif
Claire Cook - penulis terkenal asal Amerika Serikat - pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana (plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.
5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya
Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.
Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.
Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.
Metode Problem Solving
Dalam proses problem solving, ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:
1. Linear Thinking
Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking. Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan
“mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.
Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.
2. Design Thinking
Berbeda dengan linear thinking, dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user. Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.
Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.
3. Creative Problem Solving
Ketika kita membahas apa itu problem solving, maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.
Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box. Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.
4. Solution-based Thinking
Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking, yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.
Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving. Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking. Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving.
Pada kesimpulam ini, problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik. (*)
Sumber Pustaka, Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change.
0 Komentar