Teori Organisasi Menurut Para Pakar Ahli Manajemen

               Ilustrasi Gambar (liputan.com)

Ruang PenaArrahman--Sering Kali mendengar kata organisasi dalam kehidupan sehari, baik di masyarakat, baik di tempat kerja maupun pada tataran rumah tangga itu juga di katakan bagian organisasi 

Berangkat kata organisasi, para ilmuam ahli di bidang manajemen mengatakan bahwa teori organisasi merupakan sejumlah pemikiran dan konsep yang menjelaskan atau memperkirakan bagaimana organisasi/kelompok dan individu di dalamnya “berperilaku”, dalam berbagai jenis struktur dan kondisi tertentu (Shafritz & Ott dalam Levy, 2009).

Dari definisi tersebut, organisasi seperti juga manusia memiliki perilaku yang bisa diamati dengan baik oleh orang di dalamnya maupun oleh pihak luar.

Ahli manajemen dan organisasi menyatakan teori organisasi berakar dan telah ada sejak zaman purbakala atau abad pertengahan. 

Namun studi formal tentang teori organisasi baru dilakukan ketika pabrik-pabrik mulai dikenal di Inggris Raya (Shafritz & Ott dalam Levy, 2009).

Terdapat berbagai jenis teori organisasi dari berbagai literatur dan sumber pustaka.

Penulis mengutip karya Scott dalam Legaard (2010) yang membagi teori organisasi ke dalam tiga level analisis, yaitu: Level sosial-psikologis, yakni teori organisasi yang berfokus pada hubungan individu dan antar personal/individu dalam organisasi. 

Pada kelompok teori ini, ahli organisasi berupaya menjelaskan bagaimana orang-orang di dalam organisasi tersebut saling berhubungan untuk mencapai tujuan masing-masing.

Level struktural, yakni teori organisasi yang berfokus pada organisasi secara umum dan subdivisi dari organisasi seperti departemen, tim, dan sebagainya. 

Pada kelompok teori ini, ahli organisasi menjelaskan bagaimana antar unit dalam organisasi (departemen, bagian, seksi, dll) saling berkaitan untuk mencapai tujuan masing-masing unit tersebut.

Level makro, yakni teori organisasi yang berfokus pada peran organisasi dalam hubungannya dengan organisasi dan komunitas lainnya. Pada level ini, ahli organisasi berupaya menjelaskan hubungan antar organisasi untuk mencapai tujuan masing-masing.

Sementara Legaard sendiri membagi teori organisasi ke dalam tiga perspektif yang merupakan wilayah utama yang menjadi pusat studinya (Legaard, 2010), diantaranya 


1.Teori organisasi yang berfokus pada kinerja dalam menjalankan tugas dan struktur;

2.Teori organisasi yang berfokus pada motivasi karyawan; dan

3.Teori organisasi yang berfokus pada penyesuaian dengan lingkungan sekitar.


Sementara Ahli organisasi lainnya yaitu Stepen P. Robbins (1995) membuat pembagian teori organisasi ke dalam empat kategori antara lain sebagai berikut:

Teoretikus Tipe 1

Kelompok ini dikenal dengan aliran klasik

Upaya: mengembangkan model organisasi secara universal

Melihat organisasi sebagai sistem tertutup untuk mencapai tujuan dengan efisiensi

Para ahli: scientific management (Frederick W. Taylor), prinsip- prinsip organisasi (Henry Fayol), teori birokrasi (Max Weber), dan teori perencanaan rasional (Ralph Davis).

Teoretikus Tipe 2

Upaya yang dilakukan kelompok teoritikus ini adalah penyesuaian sifat sosial organisasi, dan membentuk aliran hubungan antar manusia sehingga disebut dengan human relations school

Memandang organisasi sebagai seseuatu yang terdiri dari tugas- tugas maupun manusia

Para ahli: teori/kajian Hawthorne (Elton Mayo), teori sistem kerjasama (Chester Bernard), teori X dan Y (McGregor), dan teori anti birokrasi (Warren Bennis).

Teoretikus Tipe 3

Pendekatan kontinjensi (memilih antara mekanistik dan humanistik)

Para ahli: teori perspektif lingkungan (Katz & Kahn), kasus teknologi, teori besaran organisasi (kelompok Aston)

Teoretikus Tipe 4

Memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi

Semoga kehadiaran tulisan, minimal dapat kita bisa memahami apa si itu organisasi ( Rahman) 


0 Komentar